“Allah membenci sikap pengecut dan munafik. Sebaliknya Allah menyukai keberanian karena keberanian itu adalah inti jihad.”
“Tapi jarum sejarah tidak bisa diputar, dan Islam tidak mengizinkan penganutnya untuk berandai-andai yang akan mendatangkan penyesalan.”
“Baju itu hanya pakaian luar. Pakaian dalam itu tetap hari kita yang bersih.”
“Yang penting kunci belajar itu harus berpikiran terbuka dan berprasangka baik kepada siapapun.”
“Mungkin aku terlalu sederhana dalam memandang hidup ini sehingga orang-orang tidak bisa menerima apa-apa yang aku lakukan atau usulkan.”
“Disiplin memang membutuhkan waktu lebih lama sebelum menjadi kebiasaan sehari-hari”
“Muhammadiyah bukan agama. Tidak ada maksud Muhammadiyah untuk menyebarkan keyakinan agama sendiri. Muhammadiyah sebagai perkumpulan justru akan menerima orang-orang dari berbagai kalangan dan mazhab, sepanjang mau terus mencontoh kehidupan Kanjeng Nabi SAW.”
“Manusia selalu punya keinginan untuk menguasai orang lain dan lingkungan sekitarnya, merusak dan tidak dipersalahkan setelah kerusakan itu terjadi.”
“Hidup ini singkat dan hanya sekali, manfaatkan tidak hanya untuk kepentingan sendiri.”
“Tidak mungkin Islam lenyap dari seluruh dunia, tapi tidak mustahil Islam hapus dari negeri kita ini.”
“Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di mana dan kemana saja. Jadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (profesional) lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu.”
KH. Ahmad Dahlan berkata:
“Hendaklah setiap warga Muhammadiyah jangan tergesa-gesa menyanggupi suatu tugas yang ditetapkan oleh sidang persyarikatan. Telitilah terlebih dahulu keputusan sidang yang menetapkan engkau untuk melakukan suatu tugas apakah pemenuhan tugas itu bersamaan dengan tugas yang telah engkau sanggupi sebelumnya. Jika itu terjadi, hendaklah kau permudah memenuhi tugas dalam waktu yang tidak bersamaan dengan tugas lainnya, agar engkau tidak mudah mempermainkan keputusan sidang dengan hanya mengirimkan surat atau memberi tahu ketika mendapati waktu pemenuhan tugas itu bersamaan dengan tugas lainnya yang telah engkau sanggupi sebelumnya.”
KH. Ahmad Dahlan Berkata:
“Hendaklah engkau tidak gampang melibatkan diri dalam perebutan tanah sehingga bertengkar dan berselisih, apalagi bertengkar dan berselisih di muka pengadilan. Jika itu engkau lakukan, maka Allah akan menjauhkanmu memperoleh rejeki dari tuhan.”
KH. Ahmad Dahlan berkata:
“Jika engkau meminta izin tidak melakukan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan oleh suatu keputusan sidang persyarikatan seperti untuk bertabligh, janganlah engkau meminta izin kepadaku, tapi mintalah izin kepada Tuhan dengan mengemukakan alasan-alasan. Beranikah engkau mempertanggungjawabkan tindakanmu itu kepada-Nya?”
“Jika engkau meminta izin tidak memenuhi tugas tersebut karena alasan tidak mampu, maka beruntunglah engkau! Aku akan mengajarkan kepadamu bagaimana memenuhi tugas tersebut. Tapi, jika engkau meminta izin tidak memenuhi tugas tersebut hanya karena sekedar enggan, maka tiadalah orang yang bisa mengatasi seseorang yang memang tidak mau memenuhi tugas. Janganlah persoalan rumah tangga dijadikan halangan memenuhi tugas kemasyarakatan!”
Khittah KH. Ahmad Dahlan
1. Tidak Menduakan Muhammadiyah dengan organisasi lain;
2. tidak dendam, tidak marah, dan tidak sakit hati jika dicela dan dikritik;
3. tidak sombang dan tidak berbesar hati jika menerima pujian;
4. tidak jubria (ujub, kikir, dan ria);
5. Mengorbankan harta benda, pikiran, dan tenaga dengan hati ikhlas dan murni;
6. bersungguh hati terhadap pendirian.
0 coment�rios: